Kamis, 04 Maret 2010

VIRUS





VIRUS 


Menurut para ahli biologi virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Di katakana peralihan karena virus mempunyai sebagian ciri- ciri . makhluk hidup yaitu dapat berkembangbiak tetapi juga memilki ciri benda tak hidup yaitu dapat berkembangbiak tetapi juga memilki ciri benda tak hidup yaitu dapat di kristalkan.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginifeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam materi hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, ( tetapi tidak keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

A. SEJARAH PENEMUAN VIRUS


Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.[1]
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik . pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche. 

B. CIRI – CIRI VIRUS 

Jika di bandingkan dengan makhluk lain, virus mempunyai ciri tersendiri. Salah satu ciri virus mirip dengan organisme parasit obligat, yaitu hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup. Akan tetapi berbeda dengan organisme parasit, virus hanya memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi dan tidak memerlukan aktifitas metabolisme di dalam tubuhnya. Ciri virus lainya adalah virus tidak bergerak, tidak membelah diri, tidak dapat di endapkan dengan sentrifugasi biasa, dan dapat di kristalkan.

C. STRUKTUR, BENTUK DAN UKURAN VIRUS

• Berukuran 0,02μm-0,3μm
• Memiliki asam nukleat berupa AND/ARN
• Asam nukleat bisa berupa pita tunggal/pitaganda
• Asam nukleat dibungkus Kapsid
• Bersifat aseluler ( tidak mempunyai sel ) karena :
- Tidak memiliki nukleus
- Tidak memiliki sitoplasma
- Hanya dapat bermetabolisme jika berada dalam sel inang
- Hanya memiliki asam nukleat

D. BAGAIMANA VIRUS BERKEMBANG BIAK?

Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karenaitu virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia.
Ada dua cara virus menginfeksi bakteri yaitu secara litik dan secara lisogenik.

SIKLUS LITIK

Cara reproduksi tipe ini selalu diakhiri dengan lisis atau pecahnya sel inang untuk melepaskan fag-fag baru. Virus yang menyebabkan pecahnya sel inang disebut virus virulen (cth. Bakteriofag T4)
Tahap-tahap siklus litik:
1. Adsorpsi (pelekatan)
2. Penetrasi
3. Replikasi dan Sintesis
4. Perakitan
5. Pelepasan fag

SIKLUS LISOGENIK

Pada siklus ini, fag yang menginfeksi tidak menyebabkan lisisnya sel inang. Virus semacam ini disebut temperate (moderat), virus ini tidak selalu menghancurkan sel inang. Cth. Virus herpes dan HIV (human immunodeficyency virus).
Tahap-tahap siklus lisogenik :
1. Adsorpsi (perlekatan)
2. Penetrasi
3. Penggabungan
4. Replikasi


E. CONTOH-CONTOH VIRUS

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
2. Virus Herpes Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.
3. Virus Infuenza Siklus replikasi virus influenza hampir same dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.
4. Paramyxovirus Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.

F. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor -biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember ¬2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.
Penyakit Pada hewan akibat virus
- Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).
- Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.
- Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
- Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies
Penyakit pada tumbuhan akibat virus
- Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV)
- Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
Penyakit pada manusia akibat virus
- Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus),
- cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV),
- dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks).
- Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. 

G. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar